Berdekatan Dengan Seni dan Budaya

Berdekatan Dengan Seni dan Budaya – Terkadang saya suka tertawa sendiri melihat pola tingkah orang Jepang bila sedang menonton sebuah pertunjukan seni atau budaya. Ekspresi kekaguman mereka terhadap pertunjukan yang sedang ditonton memang agak lucu dan mungkin terkesan lebay bagi saya, namun lebay disini dalam artian yang positif lho !! Raut muka yang terperangah dengan mulut terbuka dan mata yang membesar, diiringi suara “sughooooi…” yang terlontar dari mulutnya, merupakan pemandangan yang sering saya jumpai saat melihat orang Jepang menyaksikan sebuah pertunjukkan.

Tidak hanya dalam pertunjukkan seni/budaya, hal yang sama juga berlaku di pertunjukkan lainnya. Bahkan saat pertunjukkan sulap yang sederhana sekalipun, mereka memberikan apresiasi yang tulus dan meriah. Namun dibalik kelucuan yang saya rasakan, rasa kagum juga menyelimuti diri saya. Selain memiliki rasa saling menghargai sesama yang tinggi, ketertarikan orang Jepang terhadap suatu budaya juga patut diacungi dua jempol. http://nahjbayarea.com/

Kecintaan terhadap seni dan budaya memang sudah ditanamkan sejak dini oleh orang Jepang. Dimulai ketika taman kanak-kanak dan sekolah dasar (SD), para guru sudah mengajak murid-murid untuk aktif dalam kegiatan seni dan budaya. Bukan hanya saja budaya bangsanya saja, mereka juga memperkenalkan budaya bangsa lain kepada anak didiknya. Di sekolah SD Tomigaya tempat anak saya bersekolah, berbagai program diadakan untuk menumbuhkan rasa cinta para murid terhadap seni dan budaya. Misalnya dengan mengunjungi museum, penampilan tari tradisional oleh murid-murid dalam sebuah event di sekolah, dan kegiatan budaya dalam agenda kelas Sabtu (Saturday Class) bulanan. Seperti apa yang saya saksikan tadi pagi, SD Tomigaya menyelenggarakan kegiatan “The International Day” dalam agenda saturday class bulan ini. The International Day merupakan sebuah acara dengan agenda rutin tahunan, yang dihadiri oleh seluruh guru, murid, orang tua murid, serta undangan lainnya. Pada umumnya kegiatan The International Day memiliki tema ‘International Cultural Exchange Day’. Para murid di setiap grade diminta untuk membuat presentasi mengenai kesenian dan budaya suatu negara, diantaranya mengenai lagu, permainan, makanan, dan budaya bangsa tersebut.

Untuk kesempatan kali ini, negara yang menjadi topik untuk dipresentasikan adalah Vietnam. Berbagai lagu dan permainan anak-anak, makanan, kebiasaan/budaya masyarakat Vietnam, serta informasi umum lainnya tentang Vietnam ditampilkan. Secara bergiliran setiap murid dari masing-masing grade menampilkan presentasinya. Pada pagi The International Day semakin semarak dengan kehadiran poster-poster dan foto-foto mengenai Vietnam di sekeliling ruangan, ditambah lagi dengan display informasi mengenai beberapa negara yang merupakan hasil kreasi para murid.

Sesuai dengan topik utama acara hari ini, pihak sekolah mengundang masyarakat Vietnam yang tinggal di sekitaran SD Tomigaya. Kebetulan sekali memang Kedutaan Besar Vietnam berlokasi di daerah Tomigaya, sehingga banyak orang Vietnam yang tinggal di daerah ini. Diantara undangan yang hadir, terdapat perwakilan dari Kedutaan Besar Vietnam yang juga memberikan sambutan dalam acara ini.Selain mempresentasikan mengenai Vietnam, para murid juga menampilkan beberapa lagu dan permainan anak, serta kebiasaan dan budaya masyarakat Jepang. Acara juga di sisipi dengan presentasi mengenai informasi umum yang sering dilihat sehari-hari di Jepang, diantaranya seperti makna dari rambu lalu lintas dan papan pengumuman di tempat publik. Kegiatan kali ini selain sebagai ajang bertukar kebudayaan, juga bermanfaat untuk membantu masyarakat Vietnam mengenali kebiasaan dan aturan-aturan di Jepang, terutama bagi mereka yang baru tinggal di Jepang.

Meskipun acara ini terlihat sederhana dan penuh kegembiraan (fun), namun makna dan manfaat yang terkandung di dalamnya menurut saya cukup besar. Pengenalan budaya dan seni kepada anak-anak tidak hanya sebatas teori di dalam kelas, namun diiringi dengan sebuah program yang melibatkan mereka sebagai pelakunya. Dengan aktif terlibat langsung dalam acara seperti ini, akan membantu anak-anak dalam mencerna dan memahami suatu budaya dan seni. Tidak heran apabila sampai saat ini seni dan budaya Jepang tidak luntur akibat kemajuan jaman. Festival (Matsuri) seni dan budaya merupakan pemandangan yang umum yang sering kita jumpai di Jepang. Sebuah pelajaran yang dapat kita ambil dari bangsa Jepang, meskipun sudah menjadi negara maju dengan keunggulan teknologinya yang canggih, Jepang tetaplah sebuah negara yang memelihara seni dan kebudayaan tradisional warisan para leluhurnya. Mungkin inilah salah satu kunci kesuksesan Jepang menjadi sebuah negara maju.